Tentang Aku dan Kehidupanku

1

Image

Marabatuan, Kecamatan Pulau Sembilan Kab. Kotabaru, Kalimantan selatan

Disinilah aku dilahirkan di pulau terpencil ini, yang indah nan elok.. Yang membuat saya termotivasi dan Terinspirasi dengan tekad yang besar untuk melakukan berbagai hal untuk membuat suatu perubahan.

Image

“Aku adalah anak gembala, selalu riang serta gembira …” masih ingat dengan lagu itu kan? Iya, lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi cilik Tasya di awal tahun 2000-an. Namun bukan tentang lagu tersebut kisah ini saya tulis. Tetapi lagu ceria ini mungkin tepat untuk menggambarkan sepenggal kisah hidup saya bersama ayah, ibu serta saudara-saudara saya dimasa kecil dulu. Lagu ini juga menggambarkan betapa kisah keceriaan di masa lalu itu bisa menjadi penyemangat bagi saya untuk terus melangkah meraih cita-cita.

Saya lahir dari keluarga nelayan di sebuah kampung kecil bernama Marabatuan kecamatan pulau sembilan kabupaten kotabaru, Kalimantan selatan. Walaupun tinggal di kampung kecil dan tumbuh di tengah keluarga yang tak memiliki backround pendidikan hingga ke jenjang lebih tinggi, justru menjadi tantangan tersendiri buat saya. Ayah saya pendidikan dasar pun tak tamat, sementara ibu saya harus mengakhiri pendidikannya di bangku SD Saja. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan langkah saya sebagai anak ke dua laki-laki dari tiga bersaudara untuk mengejar cita-cita serta impian bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Didikan ayah serta ibu dalam menjalani hidup memberikan pengaruh yang cukup besar dalam hidup saya. Hingga akhirnya saya memiliki tekad yang sangat kuat untuk terus mewujudkan mimpi – mimpi saya. Saya ingin menembus batas, meski berada dalam keterbatasan. Semangat, ketekunan dan kerja keras ayah dan ibu selalu menginspirasi saya. Semangat Ayah dan ibu, yang usahanya Nelayan dan Ibu hanya jualan kecil-kecilan, hingga akhirnya melihat kerja keras dan semangat beliau, menjadi titik tolak dimana saya selalu mencontoh semangat orangtua saya, meski dalam keterbatasan.

Saya masih teringat respon keluarga ketika saya baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Berbekal kepercayaan diri yang tinggi, saya mengutarakan niat dan bersikeras ingin melanjutkan kuliah di kota Banjarmasin yaitu Universitas Lambung Mangkurat, walaupun pilihan beliau di kotabaru saja kuliahnya. kota pedidikan banjarmasin dengan kampus-kampus yang berdiri megah. Di kota inilah saya ingin mengawali impian saya. Kenginginan saya ini tentu membuat keluarga khawatir, jika tinggal jauh dari kampung halaman. “Untuk apa jauh-jauh kuliah, kalau ada yang dekat” ujar beberapa sanak kerabat. Namun ingatan saya terhadap ayat Allah yang menyatakan bahwa “Allah SWT akan meninggikan derajat orang – orang yang beriman dan diberi ilmu pengetahuan bererapa derajat”. Semakin menguatkan tekad untuk mencari ilmu. Niatan untuk mendapatkan keberkahan ilmu agar dapat memberi manfaat bagi banyak orang merupakan sebuah impian. Jawabannya hanya satu … Kejar impian itu dengan kerja keras, semangat dan tentu dengan doa yang tak henti-hentinya. Akhirnya keluarga setuju dan mengizinkan saya untuk melanjutkan kuliah di kota Banjarmasin yaitu FKIP UNLAM Pendidikan Biologi Banjarmasin. Dan saya tinggal di sebuah Masjid Kampus Tercinta yaitu Baitul Hikmah beserta kawan-kawan dari pulau sembilan dan dari kampung-kampung lainya. Banyak ilmu yang saya dapatkan tinggal dimesjid ini, saya lebih bisa mendalami ilmu agama, cara berorganisasi, dan banyak lagi deh. ( tidak bisa disebutkan satu-satu terlalu banyak coy).

Bersyukur … Mensyukuri pada apa yang telah kita capai, menghargai pada peraihan-peraihan yang telah kita dapatkan, tanpa harus menganggap diri merasa kecil dan minder dalam kondisi apapun, dan tetap rendah hati. Ini adalah hikmah yang bisa diambil dari perjalanan yang saya lalui sejauh ini. Namun tak lupa pula, kekuatan yang begitu lembut dan selalu terbayang dimanapun saya berada, adalah … Wajah lembut seorang ibu dan ayah. Masih teringat dulu  beliau dengan polos sering berkata “sekolah yang jauh sekalian, kalau bisa sampai ke luar negeri”(insyaallah, do’akan saja).  Meskipun pada saat itu hanya nampak seperti sebuah candaan, namun bagi saya kalimat itu adalah merupakan sebuah Doa. Demikian juga, doa ibu yang selalu menyertai membuat saya bisa memiliki sejuta harapan. Setiap restu ibu seolah menjadi pintu jalan keluar dari setiap masalah. Bai-bait doa ibu selalu tercurah untuk anak-anaknya tercinta. Ibu Dan Ayah Terima kasih atas segalanya.